Friday, June 23, 2017

Path Manipulation OSPF dengan Metric Tuning dan Contoh Konfigurasinya

Kali ini catatan ane akan bahas mulai dari konsep sampai teknik memanipulasi best path OSPF dengan melakukan tuning metric. Metric dalam OSPF digunakan untuk melakukan kalkulasi best path ke network tujuan, masih belum tau ada di bagian mana metric itu? 

Apabila kita menjalankan command sh ip route ospf maka akan terlihat metric destination route pada bagian ini.
R1#sh ip route ospf
     4.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
O       4.4.4.4 [110/21] via 10.10.13.2, 00:00:03, FastEthernet0/1
                     [110/21] via 10.10.12.2, 00:00:03, FastEthernet0/0

Value 21 diatas merupakan metric dari destination network 4.4.4.4/32.

Sebelum masuk ke tahap konfigurasi ada baiknya mengetahui beberapa catatan yang bisa dijadikan konsep dasar sebelum melakukan tuning metric di dalam OSPF.

Path Manipulation dalam Single Area
  • Changing Metric
  • Menggunakan Summarization
  • Filtering (Hati-hati karna teknik ini bisa menyebabkan blackhole)
  • Changing Metric-Type
Selain itu metric dalam OSPF juga bisa diubah dengan mengubah parameter
  • Changing the auto-cost reference bandiwidth
  • Changing the bandwidth of an interface
  • Changing OSPF cost directly at the interface level
Dalam lab kali ini kita akan fokus di bagian ini yaitu manipulasi routing dengan mengubah cost di interface dalam satu area.

Path Manipulation dalam Topology OSPF Multi-Area
  • Dalam multiple areas, setidaknya akan memiliki 2 (dua) buah ABR.
  • Idealnya, kedua ABR melakukan advertise subnet yang sama dari satu area ke area lainnya.
  • Untuk membuat sebuah ABR lebih dominan untuk dipilih sebagai best path kita bisa menggunakan teknik summarization ataupun filtering.
  • Path manipulation dengan teknik summarization memberikan solusi high availability
  • Cara lain untuk memanipulasi traffic adalah dengan melakukan filtering route di ABR sehingga ABR lainnya merupakan jalan satu-satunya untuk mencapai network tujuan. Salah satu kekurangan teknik ini adalah tidak ada high availability.
  • Changing metric-type juga bisa digunakan untuk melakukan path manipulation
  • Selalu ingat OSPF Route Hierarchy: O > O IA > E1 > E2 > N1 > N2

OSPF Priority Route Selection
Dalam OSPF ada sebuah hukum hieraki yang harus diingat, mengingat hierarki ini sangat berguna ketika ingin melakukan path manipulation di OSPF. 

Selalu ingat OSPF Hierarki dimana O > O E1 > O E2, dan jangan lupa juga catatan penting terkait LSA dibawah ini.
  • Intra Area : LSA 1, LSA 2
  • Inter Area : LSA 3 
  • External : LSA 5, LSA 7

Teknik Tuning Metric OSPF
Secara umum ada 3 teknik untuk melakukan tuning/perubahan terhadap metric di dalam OSPF yang juga bisa digunakan untuk memanipulasi traffic route dalam OSPF yaitu,

1. Change Reference Bandwidth 
  • Secara default OSPF melakukan kalkulasi OSPF cost untuk sebuah interface menggunakan rumus ini Reference Bandwidth / Interface Bandwidth
  • Default reference bandwidth dalam OSPF adalah 100Mbps (tergantung tipe router)
  • Reference bandwidth bisa diubah dengan menggunakan command ini,
    # auto-cost reference-bandwidth bandwidth

2. Setting Bandwidth On Interface (Not Recommended)
  • Bandwidth interface bisa juga diubah dengan menggunakan command ini di interface-level command dibawah ini
    # bandwidth value. (Dimana value diganti dengan speed seperti 100 yg berarti 100Mbps)
  • Tuning atau merubah metric dengan teknik ini sangat tidak recommended karna akan berpengaruh terhadap konfigurasi lainnnya seperti QoS.

3. Configure Cost Directly (Most Recommended)
  • Seperti saya tulis diatas teknik ini adalah teknik yang paling rekomended untuk mengubah/tuning metric ospf karena tidak ada dependensi terhadap konfigurasi lainnya.
  • OSPF Cost bisa diubah langsung dengan menggunakan command ini di interface level.
    # ip ospf cost value (dimana value diubah dengan metric yang diinginkan)
  • To verify OSPF Cost on any interfaces, use the following commands
    # sh ip ospf int brief
    # sh ip ospf int

Contoh Konfigurasi
Secara umum teknik untuk melakukan path manipulation itu sangat banyak bisa dengan menggunakan route filtering, tuning administrative distance, route summarization, tuning atribut routing protocol, dsb. Cuma kali ini kita akan spesifik membahas cara yang paling sederhana yaitu mengubah atribut/parameter di dalam OSPF yaitu mengacu pada point nomor 3 (tiga) diatas yaitu Configure Cost Directly yang memang best practice. 

Topologi yang digunakan ialah seperti dibawah ini.













Dari topologi diatas kondisi saat ini ialah apabila dari R1 ingin ke network 4.4.4.4/32 & 44.44.44/32 di R4 maka path yang dilalui adalah 10.10.12.2 (lewat R2) & 10.10.13.2 (lewat R3)

R1#sh ip route 4.4.4.4
Routing entry for 4.4.4.4/32
  Known via "ospf 1", distance 110, metric 21, type intra area
  Last update from 10.10.13.2 on FastEthernet0/1, 00:00:03 ago
  Routing Descriptor Blocks:
    10.10.13.2, from 44.44.44.44, 00:00:03 ago, via FastEthernet0/1
      Route metric is 21, traffic share count is 1
  * 10.10.12.2, from 44.44.44.44, 00:00:03 ago, via FastEthernet0/0
      Route metric is 21, traffic share count is 1

R1#sh ip route 44.44.44.44
Routing entry for 44.44.44.44/32
  Known via "ospf 1", distance 110, metric 21, type intra area
  Last update from 10.10.13.2 on FastEthernet0/1, 00:01:53 ago
  Routing Descriptor Blocks:
    10.10.13.2, from 44.44.44.44, 00:01:53 ago, via FastEthernet0/1
      Route metric is 21, traffic share count is 1
  * 10.10.12.2, from 44.44.44.44, 00:01:53 ago, via FastEthernet0/0
      Route metric is 21, traffic share count is 1

Dari output diatas kondisi seperti itu disebut load balancing dan biasanya apabila menggunakan topologi diatas maka akan terjadi secara default ketika kita mengkonfigurasi OSPF (dual-link) tanpa mengubah apapun. Dalam kondisi real keadaan seperti ini kadang merupakan biang keladi terjadinya asimetric routing, dalam beberapa kondisi asimetrik sangat tidak ditolerir karna alasan sensitifitas aplikasi namun kita tidak akan membahas ini dalam tulisan ini.

Tujuan dari lab ini adalah apabila dari R1 ingin ke network 4.4.4.4/32 ataupun 44.44.44/32 di R4 maka path yang dilalui harus 10.10.12.2 (lewat R2). 

Kenapa kita ingin mengubah best path melalui R2? Karna bisa jadi link yang melewati R2 adalah link yang lebih baik secara latency, kapasitas, dsb daripada link yang mengarah ke R3.

Untuk melakukan hal ini caranya sederhana yaitu, mengubah cost di interface fa0/0 pada R1 dan yang perlu dilakukan adalah menjalankan command dibawah ini di R1.

R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip ospf cost 5

Setelah menjalankan command diatas maka gunakan lagi command untuk mengecek lewat mana R1 apabila ingin ke network 4.4.4.4/32 atau 44.44.44/32 

R1#sh ip route 4.4.4.4
Routing entry for 4.4.4.4/32
  Known via "ospf 1", distance 110, metric 16, type intra area
  Last update from 10.10.12.2 on FastEthernet0/0, 00:00:22 ago
  Routing Descriptor Blocks:
  * 10.10.12.2, from 44.44.44.44, 00:00:22 ago, via FastEthernet0/0
      Route metric is 16, traffic share count is 1

R1#sh ip route 44.44.44.44
Routing entry for 44.44.44.44/32
  Known via "ospf 1", distance 110, metric 16, type intra area
  Last update from 10.10.12.2 on FastEthernet0/0, 00:00:29 ago
  Routing Descriptor Blocks:
  * 10.10.12.2, from 44.44.44.44, 00:00:29 ago, via FastEthernet0/0
      Route metric is 16, traffic share count is 1

Dari output diatas sudah terlihat bahwa apabila kita ingin ke network 4.4.4.4/32 atau 44.44.44/32 di R4 dari perspektif R1 maka akan terus-menerus lewat 10.10.12.2 di R2.

Untuk melakukan verifikasi gunakan command sh ip ospf int br atau sh ip ospf int <interface>

R1#sh ip ospf int br

Interface    PID   Area            IP Address/Mask    Cost  State Nbrs F/C

Fa0/1        1     0               10.10.13.1/24      10    DR    1/1

Fa0/0        1     0               10.10.12.1/24      5     BDR   1/1

Lo0          1     1               1.1.1.1/32         1     LOOP  0/0


R1#sh ip ospf int fa0/0
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
  Internet Address 10.10.12.1/24, Area 0
  Process ID 1, Router ID 1.1.1.1, Network Type BROADCAST, Cost: 5
  Enabled by interface config, including secondary ip addresses
  Transmit Delay is 1 sec, State BDR, Priority 1
  Designated Router (ID) 10.10.23.1, Interface address 10.10.12.2
  Backup Designated router (ID) 1.1.1.1, Interface address 10.10.12.1
  Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
    oob-resync timeout 40
    Hello due in 00:00:01
  Supports Link-local Signaling (LLS)
  Index 1/1, flood queue length 0
  Next 0x0(0)/0x0(0)
  Last flood scan length is 1, maximum is 1
  Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
  Neighbor Count is 1, Adjacent neighbor count is 1
    Adjacent with neighbor 10.10.23.1  (Designated Router)
  Suppress hello for 0 neighbor(s)


CATATAN
Pada kondisi diatas meskipun kita sudah merubah prefer path apabila ingin ke network 4.4.4.4/32 ataupun 44.44.44.44/32 di R4 selalu melalui R2, akan tapi masih akan menjadi asimetrik, karna dari perspektif R4 masih memiliki 2 path apabila ingin ke network yg ada di R1.
R4#sh ip route 1.1.1.1
Routing entry for 1.1.1.1/32
  Known via "ospf 1", distance 110, metric 21, type inter area
  Last update from 10.10.34.1 on FastEthernet0/1, 00:00:00 ago
  Routing Descriptor Blocks:
    10.10.34.1, from 1.1.1.1, 00:00:00 ago, via FastEthernet0/1
      Route metric is 21, traffic share count is 1
  * 10.10.24.1, from 1.1.1.1, 00:00:00 ago, via FastEthernet0/0
      Route metric is 21, traffic share count is 1

Untuk mengatasi permasalahan asimetrik ini dalam topologi diatas sebenernya tinggal diganti saja cost di fa0/0 di R4, namun pada kondisi real dengan topologi yg lebih kompleks banyak sekali faktor yg menyebabkan asimetrik dan tidak dibahas dalam tulisan ane kali ini karna tulisan ini mengguakan contoh yang sederhana.

Semoga catatan bermanfaat.....

No comments:

Post a Comment