Saat ini hampir semua perusahaan terutama yang unit bisnisnya bergantung pada infrastruktur IT mulai berpikir untuk hijrah dari Model Infrastruktur Physical ke Model Infrastruktur Virtual. Bahkan di beberapa proyek yang saya handel yang mana sebelumnya menggunakan infrastruktur secara physical sudah mulai berpikir untuk hijrah ke model virtualisasi.
Kali ini saya akan menjelaskan sedikit perbedaan Model Infrastruktur Physical dan Model Infrastruktur Virtual beserta keuntungannya menggunakan virtualisasi.
Physical Infrastructure
Model seperti ini adalah model yang paling sering kita jumpai sehari-hari, model tradisional yang digunakan semua orang bahkan semua perusahaan-perusahaan besar sebelum munculnya teknologi virtualisasi. Mereka menginstall OS dan software yang kemudian berjalan benar-benar diatas mesin komputer secara fisik.
Penjelasan visual model infrastruktur fisik mungkin bisa lebih jelas apabila anda melihat gambar dibawah ini.
Pendek kata pada model tradisional seperti ini apabila anda ingin memiliki 10 web server maka anda harus mempunyai 10 hardware pula yang mungkin harganya sangat mahal dan mungkin tidak sesuai dengan budget yang anda miliki. Selain itu bayangkan biaya operasional lainnya untuk membeli kabel, rack space, power supply, provisioning server, dan biaya maintenance yang pastinya akan lebih mahal ketimbang menggunakan teknologi virtualisasi.
Virtual Infrastructure
Nah gimana kalo anda menggunakan infrastruktur IT secara virtual? saya coba berikan gambaran yah.
Pada intinya virtualisasi itu merupakan teknologi yang memungkinkan sebuah infrastruktur fisik di transformasikan menjadi sebuah software/file, mungkin dari sinilah muncul istilah software defined data center. Nah pertanyaan selanjutnya itu apa saja sih yang mampu di transformasikan menjadi software/file?
Beberapa platform seperti vmware, hyper-v, openstack biasanya mampu mentransformasikan device dibawah ini menjadi sebuah file/software :
- CPU
- Memory/RAM
- NIC
- Disk
- Switch
Bahkan sekarang beberapa platform seperti vmware mampu mentransformasikan router menjadi file/software. Bayangkan potensi dari virtualisasi ini di kemudian hari apabila router dan seluruh fitur routingnya bisa dijadikan mesin virtual, mungkin demand terhadap router fisik di masa depan akan jauh menurun.
Gambar dibawah ini mungkin bisa membantu anda untuk lebih jauh memahami model infrastruktur secara virtual.
Dari gambar diatas keliatan jelas kan perbedaan antara model physical dan model virtual? Anda bisa menjalankan 10 OS secara simultan dalam satu waktu di dalam satu server. Pendek kata, anda dapat membuat 10 web server dengan hanya mempunyai sebuah server saja.
Nah apa keuntungan anda hijrah dari model physical ke virtual ini?
- Biaya yang jauh lebih murah.
- Mudah apabila anda ingin membangun redundansi.
- Manajemen yang lebih mudah, contohnya : karna VM berbentuk file jadi bisa lebih mudah di relokasi.
Selain itu dengan menggunakan virtualisasi artinya anda juga berkontribusi dalam penghematan energi loh, sebab konsumsi listrik jauh lebih sedikit ketimbang model physical.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment